Jumat, 06 Januari 2012

Metde Komparansi dua variabel berhubungan


BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
            Secara etimologi kata statistic berasal dari bahasa Italia, statistika yang berarti negarawan atau ahli kenegaraan, karena sejak dahulu kata statistic hanya digunakan untuk kepentingan Negara saja[1]. Sedangkan saat ini statistic sudah digunakan hampir di semua bidang ilmu dan kehidupan.
            Di pembahasan ini, kelompok kami hanya membahas tentang Komparansi Dua Variabel yang Berhubungan.
            Pengertian komparansi bivariat adalah membandingkan dua variable atau lebih guna menegtahui adanya perbedaan atau tidak adanya perbedaan. Analisa komparansi bivariat dapat dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisa tes “t”, tergantung dari jenis data yang komparatif (dibandingkan) lebih dari dua variable dapat digunakan tekhnik analisis varian.
            Membandingkan atau mengkomparansikan dua variable harus benar-benar memperhatikan kesamaan karakter dari variable yang dikomparantifkan. Misalnya membandingkan prestasi belajar siswa SMA dengan SMP. Karakter siswa SMP dan SMA berbeda, oleh karena itu tidak dapat dibandingkan, yang dibandingkan adalah siswa SMA dan SMA, SMP dengan SMP dsb.

2.1 Tujuan
            Tujuan kami adalah:
1. Mengetahui apa itu komparansi dua variable berhubungan.
2. Mengetahui tes “t” untuk sampel-sampel yang berkorelasi.
penjelasan: Teknik analisis tes “t” untuk sampel-sampel dari subjek yang sama atau juga dapat diambil dari subjek yang berbeda namun memiliki karakteristik yang berbeda. Nah di sini kami membahas tentang  Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Menggunakan Metode Baghadiyah dan Metode Iqra’. Maka yang dijadikan sampel hendaknya memiliki IQ yang sama. Tes “t” di sini untuk sampel kecil (N ≤ 30) yang berkorelasi.

3. Dapat mengerjakan soal yang berhubungan dengan komparansi berhubungan. (Amin)















BAB II
Tinjauan Pustaka


2.1 Landasan Teori
a. Metode Tradisional (Qa’idah Baghdadiyah)[2]

1. Metode ini paling lama digunakan di kalangan umat Islam(khususnya di Indonesia), dan metode pembelajaran yang diterapkandalam metode ini adalah:
HafalanSebelum santri diberi materi, terlebih dahulu harus menghafal huruf-huruf hijaiyah yang berjumlah 28 huruf dari alif sampai ya’.
2. Eja
 
Maksud dari eja yaitu, sebelum santri membaca per kalimat terlebihdahulu membaca huruf secara eja, misalnya: alif fathah a, ba’fathah ba, dan seterusnya.
3. Tidak Variatif Pada metode ini tidak disusun menjadi beberapa jilid buku, melainkanhanya 1 jilid buku saja
4. Pemberian contoh yang Absolut seorang ustadz/ustadzah dalam memberikan bimbingan, terlebihdahulu memberikan contoh kemudian santri mengikutinya, sehinggasantri tidak diperlukan untuk bersikap aktif 
           
b. Metode Iqra’
1. Buku metode Iqra’ ini disusun/tercetak dalam enam jilid sekaligus dan ada pula yang tercetak atau disusun menjadi beberapa jilid (jilid 1-6). Di mana dalam setiap jilidnya terdapat petunjuk mengajar dengan tujuan untuk memudahkan setiap peserta didik (santri)yang akan menggunakannya, maupun ustadz/ustadzah yang akanmenerapkan metode tersebut kepada santrinya.
( Karena kita semua secara umum mengetahui metode pembelajaran ini (metode iqra’) maka kami tidak banyak membahasnya.)
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Proses Pengumpulan data
            Pada penelitian kami ini. Kami menggunakan pengumpulan angket untuk memperoleh data. Data yang telah kami peroleh adalah:
Tabel. 1.1
Skor Kemampuan Baca Al-Qur’an dengan Menggunakan Metode baghdadiyah dan Metode Iqra’

Nama Siswa
Kemampuan baca Alqur’an
Metode Baghdadiyah
Metode Iqra’
Delpiero
Buffon
Pirlo
Marchisio
Vucinic
A. Matri
Bonucci
S. Pepe
Laquinta
Nedved
60
55
65
70
75
65
72
50
68
72
65
60
73
80
78
65
79
52
73
80


Waktu Penulisan         : 29-12-2011
Tempat                        : di TPALa Signora, (Taman Pendidikan Al-Qur’an), Pekanbaru.
Hasil Pembahasan sebagai berikut:
1.      Menghitung T hitung:
KT = S2 =  d12+ d22+ d32+ …. + Dn2 +
S2.d =

  

Keterangan :    d = Selisih Dua Nilai
                        n = Banyak Nilai
                         
                        KT= Kuadrat Tengah









3.2 Jawab
Nama
Anak
Kemampuan baca Al-Qur’an

D


D2
Metode
Baghdadiyah
Metode
Iqra’

Delpiero
Buffon
Pirlo
Marchisio
Vucinic
A. Matri
Bonucci
S. Pepe
Laquinta
Nedved
60
55
65
70
75
65
72
50
68
72
65
60
73
80
78
65
79
52
73
80
-5
-5
-8
-10
-3
0
-7
-2
-5
-8
25
25
64
100
9
0
49
4
25
64
N=10
-
-
D= -53
D2= 365

KT = S2 =  d12+ d22+ d32+ …. + Dn2 +


    =    =   =     =   9,34



S2.d =    = 0, 934
S.d =
       =
       = 0, 9664

Add caption
T hitung :  =  = - 5,481

3.3 Bandingkan t hitung dan t table dengan ketentuan:
1. Bila t hitung sama dengan atau lebih besar dari t table, maka hipotesis nol (Ho) ditolak, yang berarti ada perbedaan yang significan.
2. Bila t hitung lebih kecil dari t table, maka hipotesis nol (Ho) diterima, yang berarti tidak ada perbedaan yang significan.

(Untuk Mengetahi t tabel, anda dapat lihat tabel distribusi)
Mencari df
df= 10-1 (n-1) = 9
Dengan df = 9
Pada taraf significan 5%= 2,26
Pada taraf significan 1%= 3,25
Dengan to (t hitung) sama dengan atau lebih besar dari t tabel pada taraf significan 5% maupun pada taraf significan 1% (2,26< 5,481> 3,25) dengan demikian Ho ditolak.

3.4 Kesimpulan : Ada Perbedaan yang significan antara Kemampuan Baca Al-Qur’an anak TPA Al-Signora dengan menggunakan metode baghdadiyah dan metode Iqro’, perbedaan mean menunjukkan penggunaan metode iqro’ lebih baik dibandingkan dengan metode baghdadiyah.

3.5 Kritik dan Saran
Kritik, saran dan pertanyaan yang konstruktif, yang berhubungan dengan komparansi (dua variabel yang berhubungan) kami terima.











Daftar Pustaka

Hartono. 2008. Statistik Untuk Penelitian.Pekanbaru: Pustaka Belajar.
Wikipedia.org




[1] Hartono, Statistik Untuk Penelitian, hal.1
[2] Wikipedia.Org

Tidak ada komentar: